"Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya."
Sepotong ayat yang popular dan kegemaran umum.
Sepotong ayat yang memujuk hati apabila ditimpa musibah atau kedukaan.
Juga, sepotong ayat yang diterbitkan apabila MANUSIA itu mendapat kegembiraan.
Sejujurnya, ayat diatas hanya lebih biasa didengar (oleh saya, mungkin tidak pada teman-teman) tatkala manusia itu mengalami kedukaan atau ditimpa musibah.
Alhamdulillah, TANHIAH kepada teman-teman semuanya kerana mengingati Allah saat SEDIH, GEMBIRA, dan dalam apa jua keadaan. Saya berharap saya juga boleh menjadi seperti kalian (Insha Allah).
TAPI, adakah kita (saya) hanya mengingati Allah hanya pada saat SEDIH dan GEMBIRA?
Kita mengadu kepada Allah saat kita bersedih hati. Kita berterima kasih kepada Allah saat kita gembira. Saya dan anda, sama-sama MANUSIA yang berperasaan pelbagai, tidak hanya SEDIH dan GEMBIRA tetapi wujud juga perasaan yang lainnya seperti perasaan NORMAL, MARAH, dan sebagainya. Bagaimana dengan perasaan-perasaan kita pada masa lainnya, tidakkah kita mengingati Allah? Bukankah Allah sentiasa bersama kita, memerhatikan kita?
TERLUPA! Nah, saya memenyekkan diri-sendiri. Saya ingat dan saya lupa, padahal Allah sentiasa bersama saya dalam apa jua keadaan.
Benar, setiap yang Allah izinkan berlaku ke atas kita mempunyai hikmah yang sangat besar dan sangat hebat daripada apa yang kita sangkakan. Pengaturan Allah terhadap kita adalah suatu aturan yang terbaik (kadang-kadang dan selalunya kita automatik seakan menidakkannya ketika ter-persoalkannya).
Sepertinya, kita hanya lebih mengingati Allah apabila peristiwa BESAR berlaku keatas kita. Tapi, kita (saya) selalu tersilap... TERSILAP? Ya, padahal semua aturan Allah terhadap kita adalah peristiwa yang besar.
Kita mendapat berita buruk, kita berkata: "Ada hikmahnya..."
Kita mendapat berita gembira, kita mampu berkata: "Ada hikmahnya..."
Kita berperasaan NORMAL dengan agenda yang NORMAL, kita jarang berkata: "Ada hikmahnya..."
Allah selalu memberi kebaikannya kepada kita. Allah selalu mengasihani kita.
Saya mengingatkan diri-sendiri:
"Macam tidak ada apa-apa, NORMAL, tapi sebenarnya ada AGENDA yang BESAR, HEBAT, dan MENARIK disebaliknya yang telah Allah siapkan untuk kita. (Masha Allah, Allah Maha Tahu atas segala sesuatu.)"
Infiniti dalam satu. Dengan hanya meluangkan masa sambil membuat pemerhatian di lapangan terbang, Allah telah mengasihani dan memperlihatkan kebaikanNya.
Alhamdulillah.
Meluangkan masa sambil membuat pemerhatian, saya...
- Bersilaturrahim dengan makcik yang tidak dikenali tapi beliau amatlah mengenali saya.
- Idea tasmi' dan eksperimen. Bertadarus bersama Umar dan Gabriella di sepanjang jalan sehingga boleh menghabiskan 1 juzuk ayat-ayat cintaNya.
- Teringat agenda BESAR yang sepatutnya diketahui lebih awal.
- ... (sukar untuk diungkapkan, rahsia Allah)
"(Iaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang peniptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.""
(QS Al Imran, 3:191)
Moga Allah menjadikan kita (teman-teman dan saya) dari golongan yang sentiasa mengingatiNya. Bukan hanya menjadi HAMBA ketika SEDIH atau GEMBIRA.
Nota:
JZKK kepada teman sepermainan saya serta Umar, Gabriella, Mahbub, dan teman-teman lainnya (the miscible and immiscible). Kalian telah menjadi asbab dengan izin Allah sebagai ingatan untuk diri-sendiri. Moga Allah memberi kebaikan berganda kepada kalian, Insha Allah.
Wallahua'alam wa nastaghfirullah al adzeem.
begitu banyak peringatan allah, in the form of human being and also in the form of events
pada kita je, nak ambil hikmah atau tak
tapi manusia sering lupa...
maka perlunya kepada yang dinamakan SAHABAT
contoh, klo lupe makan nasi, kene ingatkan,hehehhe