Walking is the most convenient way to travel short distances. Free joint mobility and appropriate muscle force increases walking efficiency. As the body moves forward, one limb typically provides support while the other limb is advanced in preparation for its role as the support limb. The gait cycle (GC) in its simplest form is comprised of stance and swing phases. The stance phase further is subdivided into 3 segments, including (1) initial double stance, (2) single limb stance, and (3) terminal double limb stance.
Each double stance period accounts for 10% of the GC, while single stance typically represents 40% (60% total). The 2 limbs typically do not share the load equally during double stance periods. The swing phase for this same limb is the remaining 40% of the GC. Ipsilateral swing temporally corresponds to single stance by the contralateral limb. Slight variations occur in the percentage of stance and swing related to gait velocity. Duration of each aspect of stance decreases as walking velocity increases. The transition from walking to running is marked by elimination of double support period(s).
A stride is the equivalent of a GC. The duration of a stride is the interval between sequential initial floor contacts by the same limb. A step is recognized as the interval between sequential floor contacts by ipsilateral and contralateral limbs. Two steps make up each GC, which is roughly symmetric in normal individuals.
Berjalan juga antara perkara baru yang saya pelajari walaupun sudah bertahun-tahun saya mengamalkan kaedah berjalan sebagai cara untuk sampai ke suatu tempat pada jarak yang pendek. Dengan izin Allah, saya telah memperhatikan (tanpa sengaja) manusia normal berjalan dengan baik dan teratur. Dapatan daripada pemerhatian, membolehkan saya membuat kesimpulan bahawa Allah menciptakan sturuktur tubuh yang sesuai untuk berjalan. Tangan dan kaki berkerjasama untuk mewujudkan keseimbangan semasa berjalan. Subhanallah.
Setelah melihat video di atas serta pemerhatian sebelumnya, Insha Allah, saat ini saya sedang berusaha untuk memperbaiki cara berjalan. Kelihatannya berjalan itu mudah tetapi setelah mengalaminya, ia merupakan satu perkara yang sangat kompleks, Masha Allah.
Kenapa perlu belajar lagi cara berjalan?
Berjalan dengan goyah, lucu dan terlihat seperti penguin bukanlah cara berjalan yang betul bagi seorang manusia normal.
Firman Allah SWT:
"Dan sederhanalah kamu dalam berjalan (jangan terlampau cepat dan jangan terlampau lambat) dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."
(QS Luqman, 31:19)
Afwan, saya akan membiarkan teman-teman dengan persoalan apakah cara berjalan yang salah boleh menjejaskan kesihatan tubuh badan mahupun kesihatan mental? Sememangnya, apabila saya bertanya, saya sebenarnya belum mengetahui tentangnya.
Rehat sebentar untuk Gait Muhasabah. Semaklah perkara-perkara berikut:
Langkah kaki yang mantap
Postur tubuh ketika melangkah, tegap dan kuat seperti orang yang berjalan menuruni bukit (tegak)
Mengangkat kaki ketika berjalan
Cara berjalan yang santun dan tidak sombong
Cara berjalan melambangkan langkah orang yang memiliki tekad tinggi, visioner, dan gagah berani
Apakah teman-teman ada semuanya ciri di atas? Nah, ini adalah caranya Rasulullah SAW berjalan.
"Tiada satupun kulihat lebih indah daripada Rasulullah SAW, seolah-olah mentari beredar di wajahnya. Juga tiada seorangpun yang kulihat lebih cepat jalannya daripada Rasulullah SAW, seolah-olah bumi ini dilipat-lipat untuknya. Sungguh, kami harus bersusah payah melakukan hal itu, sedangkan Rasulullah SAW tidak memperdulikan."
(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Said, dari Ibnu Luhaifah, dari Abi Yunus,
yang bersumber dari Abu Hurairah ra)
“Bila Nabi SAW berjalan, maka ia berjalan dengan merunduk seakan-akan jalanan menurun.”
(Diriwayatkan oleh Shufyan bin Waki, dari ayahnya, dari al Masudi, dari Uthman bin Muslim bin Hurmuz, dari Nafi bin Jubair bin Muthim, yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib)
Saya memohon keampunan kepada Allah. Setelah memperhatikan cara berjalan Rasulullah SAW, saya berdoa kepada Allah agar mengizinkan saya untuk memperbetulkan cara saya berjalan di atas muka bumiNya.
Ya Allah, jadikanlah kaki ini untuk terus boleh melangkah seperti langkah kaki Rasulullah SAW.
Ya Allah, jadikanlah setiap langkah kakiku adalah untuk menuju redhaMu
Ya Allah, hindarkanlah kaki ini berjalan untuk berbuat kemungkaran
Ya Allah, jauhilah kaki ini daripada berjalan dengan sombong di atas muka bumiMu
Maha Suci Allah yang menciptakan diri ini, saya bersyukur di atas nikmat kaki yang Engkau berikan. Sungguh PengetahuanMu terhadap segala sesuatu adalah Maha Luas.
Alhamdulillahi 'ala kullu hal wa astaghfirullah al adzeem
"Nahnu ramyun min rimayatil Islam... Fa armi ainama shi'ta. (Kami adalah anak-anak panah Islam... Maka lemparkanlah sahaja kemana yang dituju)"
Sa'ad bin Abi Waqas
"Saya merasa seperti baru berumur sembilan tahun saja. Tujuh tahun setengah saya gunakan umur saya untuk berjihad di Afghanistan. Sedangkan satu tahun saya baktikan untuk jihad di Palestin. Selebihnya, tahun-tahun itu tak bernilai apa-apa."
Syeikh Abdullah Yusuf Azzam
GTM-SETI
Absence of evidence is not evidence of absence
In the deepest sense the search for extra-terrestrial intelligene (ET) is a search of ourselves
0 comments: