• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Ramadhan Mubarak (7)

    Friday, August 26
    Teman-teman yang dirahmati Allah,
    Teman-teman pencari Tuhan,

    Maha Suci Allah, beberapa hari lagi Ramadhan akan meninggalkan kita dan moga Allah terus memberi kesempatan kepada kita untuk menikmati Ramadhan ini sehingga ke akhirnya, Insha Allah.

    Bagaimana, adakah teman-teman berjaya memintas malam al Qadr

    Sejujurnya, pada awalnya saya jadi kurang bersemangat akibat terlepas untuk memintasnya apabila diberitakan malam al Qadr itu berlaku pada 21 Ramadhan yang lalu (sehingga saya menulis post terdahulu, Ramadhan Mubarak (6) sebagai pujukan kepada diri-sendiri).

    Alhamdulillah, bagi pihak teman-teman yang berjaya memintas malam al Qadr.

    Saya memikirkan semula kejadiannya, dan saya mendapati adakah saya hanya mahu menjadi 'abid pada malam al Qadr sahaja? Padahal, Rasulullah SAW bersungguh-sungguh pada 10 akhir Ramadhan, bukan memilih-milih hari untuk bersungguh-sungguh beribadah kepada Allah.

    Kemudian, saya teringat kata-kata mak mem-bulat saya dalam satu Bulatan Gembira Edisi Khas Ramadhan. 


    (Nota: Berikut adalah kata-kata beliau tetapi saya sengaja mengubah suainya dengan perkataan sendiri kerana ayat beliau sungguh bersastera sehingga saya tidak boleh mengingati satu-persatu perkataan yang digunakan tanpa melupakan walaupun hanya satu perkataan) 

    "Kita kena banyakkan bermunajat kepada Allah. Ceritakan semuanya kepada Allah walaupun Allah Maha Mengetahui, mohonlah kepada Allah. Kita takkan rugi, Insha Allah."

    (Kata-kata Mak Mem-bulat yang telah diubahsuai oleh saya)

    Program Ramadhan Segar (bukan nama program yang sebenar) juga mem-point-kan saya seperkara, iaitu 'Doa pada bulan Ramadhan adalah mustajab'. Walaupun saya telah lama mengetahuinya, tapi memang benar saya baru memahaminya dengan sedikit lebih baik. Ketika itu, saya bersungguh-sungguh memikirkannya seterusnya bereaksi terhadapnya.

    Nah... saya masih dalam fasa memujuk diri...

    Mengapa tidak saja saya berdoa dengan lebih bersungguh-sungguh daripada hari-hari yang sebelumnya? Untung dan tidak mustahil jika Allah memberi kenan terhadap doa kita (back-up akibat terlepas malam al Qadr).

    Marilah kita sama-sama berdoa dengan lebih bersungguh-sungguh!

    [JZKK to Mr Google]
    STOP! Kita mahu doa apa ya?

    "Sebaik-baik doa yang harus engkau panjatkan kepada Allah, adalah apa-apa yang Allah perintahkan kepadamu."

    (Ibnu Atahillah, Kitab Al Hikam)

    Ya, minta sajalah apa-apa... Tapi, sebenarnya nikmat yang Allah kurniakan kepada kita sebenarnya jauh lebih besar, lebih hebat daripada apa yang kita minta.

    Jika kita meminta diberikan rezeki, rezeki yang Allah curahkan lebih melimpah dari yang diminta. Jika kita meminta kebaikan, kebaikan yang Allah berikan lebih banyak dari yang diduga. Maka, mintalah apa-apa saja.

    Hanya saja, keterbatasan ilmu dan ketertutupan mata hati, selalu membuatkan kita jarang menyedari betapa besarnya kurniaan Allah tersebut.

    Saya baru saja mengetahui (pasti teman-teman mengetahui lebih awal daripada saya), doa yang kita pohonkan terbahagi kepada empat:
    1. Doa meminta dunia: Tidak salah, malah dianjurkan dan diberi pahala
    2. Doa meminta pahala (lebih bernuansa akhirat)
    3. Doa meminta rahmat dan keredhaan Allah
    4. Doa meminta dikuatkan iman, diberi ketaatan, istiqomah dalam pengabdian, ...

    Allahumma inni as aluka ridhoo-ka wal-jannah wa 'au-dzubika min sa-khoo-tika wan-naar
    (Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu, keredhaan-Mu dan syurga, dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan api neraka)

    Teman-teman yang dirahmati Allah,
    Teman-teman pencari Tuhan,

    Saat kita meminta redha Allah, saat itulah yang paling berharga dalam hidup kita. Sementara kita masih berada dalam bulan Ramadhan, marilah kita memohon kepada Allah sebanyak yang mungkin. Allah tidak akan menolak doa orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan dan sebaik-baik doa adalah meminta redha dan kasih-sayang Allah.

    Lagi, ayat pujukan untuk diri-sendiri:
    Seandainya saya sudah terlepas malam al Qadr, tapi saya masih belum terlepas peluang untuk berdoa kepada Allah dengan lebih bersungguh-sungguh, Insha Allah. Wahai [nama saya (saya juga mengizinkan teman-teman untuk menyebut nama sendiri)], bukankah Allah Maha Baik terhadap dirimu? (memenyekkan diri akibat kelalaian sendiri)

    Wallahua'alam.

    Ayuh kita berdoa! Ramadhan Mubarak!

    2 comments:

    1. puding karamel said...:

      bukankah Allah telah menganugerahkan malam berbumbungkan langit cerah yang sungguh indah?
      be it LQ or not, it was very memorable.
      jom kejar malam ni lagi, malam 29.
      dan mari kita sambung panjatkan harapan2 yang telah disaksikan langit tak berbintang

    1. The Mind of Super Muslim said...:

      (senyum lebar)

      Alhamdulillah, Allah selalu baik dengan kita (diri-sendiri). Betul, tidak kisahlah samada malam tersebut LQ atau tidak... Ianya sangat menggembirakan dan mengharukan jiwa. Kita (diri-sendiri) tidak akan melupakannya (selama diizinkan Allah).

      Insha Allah, kita kejar lagi malam dan menyambung aktiviti memanjatkan harapan-harapan tersebut.

      Tapi, sedih... esok mungkin hari terakhir kita berada pada bulan Ramadhan

    Post a Comment

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...